Sinyal kepanikan pemerintah dan BI saat Rupiah dekati Rp 14.000/USD


Dari hari ke hari, kondisi nilai tukar Rupiah semakin memprihatinkan. Bukannya membaik, justru sebaliknya. Rupiah semakin tak berdaya menghadapi kuatnya dolar Amerika Serikat (USD). Penutupan perdagangan kemarin, Jumat (21/8), Rupiah semakin mendekati angka Rp 14.000 per USD. Rupiah berada di posisi Rp 13.940 per USD. Berdasarkan kurs tengah Bank Indonesia, Rupiah berada di kisaran Rp 13.895 per USD.
Kondisi ini berhasil membuat pemerintah dan Bank Indonesia khawatir. Kekhawatiran itu terlihat dari sikap, pernyataan hingga kebijakan yang dikeluarkan. Sangat jauh berbeda dibanding sebelum-sebelumnya di mana pemerintah dan BI terkesan santai menanggapi ambruknya nilai tukar Rupiah serta makin lambatnya laju pertumbuhan ekonomi.
Posisi Rupiah saat ini hampir mendekati nilai Rupiah saat krisis moneter melanda Indonesia pada 1998. Saat itu Rupiah berada di level Rp 16.800 per USD. Ada yang menyebut, sesungguhnya saat ini Indonesia sudah mengalami krisis dengan skala kecil.
Pemerintah mulai intens menggelar rapat koordinasi, mengkaji perkembangan ekonomi terkini. Bank Indonesia mulai mengeluarkan kebijakan moneter memperketat permintaan valuta asing, khususnya dolar AS.