Plak, Karang Gigi dan Bleaching


Sebelumnya, kami akan menjelaskan sedikit mengenai plak. Permukaan gigi kita tidak pernah betul-betul bersih.
Segera setelah kita sikat gigi pun, lapisan tipis (disebut biofilm) akan segera terbentuk, yang mengandung banyak sekali mikroorganisme baik maupun jahat, dan akan bergabung dengan sisa makanan yang kemudian disebut plak gigi.
Plak akan "matang" setelah 1-2 hari tanpa penyikatan gigi sama sekali, dan mengandung material organik seperti lemak, protein dan enzim serta material anorganik yaitu mineral terutama kalsium dan fosfor.
Plak yang menumpuk dapat menyebabkan peradangan pada gusi, akibatnya gusi bengkak, warnanya merah terang, dan mudah berdarah.

Kondisi ini juga dapat menyebabkan bau mulut karena plak akan diolah oleh bakteri dan menghasilkan senyawa sulfur yang menjadi sumber bau tak sedap.
Bila tidak dibersihkan secara optimal, mineral-mineral yang berasal dari plak, air liur dan makanan akan terdeposit di dalam plak sehingga lama kelamaan plak akan mengeras, itulah yang disebut karang gigi (dental calculus).  
Dental calculus  tidak dapat dibersihkan hanya dengan sikat gigi, namun dapat dibersihkan dengan penggunaan alat scaler ultrasonik atau dengan hand instrument.
Scaler ultrasonik bekerja dengan cara vibrasi atau getaran pada ujung alat yang dapat dilepas dan disterilisasi.
Bagian ujung alat tersebut juga menyemprotkan air sehingga membilas karang gigi dan menjaga gigi tetap dalam keadaan dingin, karena panas yang timbul akibat gesekan ujung alat dengan gigi dapat menyebabkan trauma pada pulpa gigi.
Vibrasi dari ujung scaler tidak merusak email, selama email gigi terbentuk dengan sempurna.
Kecermatan dan kedisiplinan dalam membersihkan dan menyikat gigi sebetulnya lebih penting ketimbang penggunaan pasta gigi tertentu.
Terkadang banyak orang yang menyikat gigi asal-asalan yang penting disikat, tapi setelah menyikat gigi plak tetap ada dan kurang bersih.
Sikatlah gigi  sambil bercermin, dengan memperhatikan arah penyikatan (atas bawah sedikit memutar dan mengenai gusi).
Dengan demikian Anda dapat lebih teliti dan dapat melihat apakah plak sudah betul-betul bersih.
Ada baiknya Anda juga menerapkan dental flossing setelah menyikat gigi, untuk membersihkan daerah sela gigi yang tidak terjangkau oleh bulu sikat gigi.
Dental floss biasanya dapat diperoleh di apotik. Dental floss sangat baik terutama pada orang yang memiliki gigi berjejal atau tumpang tindih.
Metode bleaching diindikasikan untuk memutihkan gigi yang mengalami perubahan warna akibat makanan, kebiasaan merokok dan hal lainnya.
Namun tidak semua perubahan warna yang terjadi pada gigi dapat diputihkan dengan dental bleaching, contohnya seperti pada perubahan warna akibat obat antibiotik jenis tetrasiklin.
Memutihkan gigi sebaiknya dilakukan setelah berkonsultasi dahulu ke dokter gigi.
Memang ada bahan-bahan pemutih gigi yang beredar di pasaran dan dapat dibeli secara bebas tanpa resep dokter, namun konsumen sebaiknya terlebih dahulu mendapatkan informasi secara lengkap mengenai indikasi dan macam bahan pemutih gigi serta efek samping yang mungkin akan dialami pasien.
Pada gigi yang sensitif sebaiknya tidak dilakukan prosedur ini tapi akan lebih baik lagi jika keadaan gigi Anda diperiksa secara langsung oleh dokter gigi sehingga dapat diputuskan apakah aman dilakukan bleaching atau tidak.