KITA adalah makhluk yang diciptakan oleh Allah SWT dari makhluk lainnya. Ini menandatakan bahwa kita ini tidak bisa hidup seorang diri, tanpa bantuan dari orang lain. Itulah kita, makhluk sosial, yang tidak bisa lepas dari orang lain.
Sebagai makhluk sosial, maka kita pun pelu berlaku baik pada orang lain. Hal ini demi menciptakan perdamaian dan ketentraman dengan sesama. Sehingga, ketika kita memerlukan sesuatu, kita tidak bingung mencari orang lain yang akan membantu. Dan orang yang paling dekat dengan kita itulah yang harus diperlakukan dengan baik. Salah satunya ialah tetangga.
Tetangga mempunyai kedudukan yang sangat tinggi di dalam diri Rasulullah SAW. Beliau bersabda, “Jibril senantiasa berwasiat kepadaku tentang tetangga hingga aku mengira bahwa tetangga akan menjadi ahli waris,” (Muttafaq alaih).
Rasulullah berwasiat kepada Abu Dzarr RA, “Wahai Abu Dzarr, jika engkau memasak gulai maka perbanyaklah kuahnya, dan bagikan kepada tetanggamu,” (HR. Muslim).
Beliau juga memperingatkan agar tidak mengganggu tetangga. Beliau bersabda, “Tidak masuk surga siapa yang tetangga tidak aman dari gangguannya,” (HR. Muslim).
Berbahagialah tetangga yang dikatakan oleh Rasulullah SAW, “Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, maka hendaklah berbuat baik kepada tetangganya,” (HR. Muslim). []
Sumber: Suatu Hari di Rumah Rasulullah/Karya: Abdul Malik al Qasim/Penerbit: Daarul Qaasam