Setiap makhluk hidup yang mendiami dunia ini tidak akan pernah bisa terlepas dari waktu. Waktu senantiasa berjalan beriringan dengan segala aktivitas yang ada di muka bumi ini. Termasuk di dalamnya sebagai tolak ukur makhluk hidup, khususnya manusia dalam menjalankan kehidupannya di dunia. Lalu, mengapa ya di dunia ini harus ada waktu?
Dalam kitab Al-Mu’jam al-Mufahras li al Fazh al-Qur’an al-Karim, Muhammad Fua’d Abd Baqi’ menyebut bahwa kata atau istilaha al-ajal yang berarti waktu, dalam al-Qur’an diulang sebanyak 54 kali. Misalnya, QS. al-Baqarah/2: 282, “Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu bertransaksi tidak secara tunai untuk waktu yang ditentukan, hendaklah kamu menuliskannya.” Ayat lain, QS. Yunus/10: 49, “Katakanlah, ‘Aku tidak berkuasa mendatangkan kemudharatan dan tidak (pula) kemanfaatan kepada diriku, melainkan apa yang dikehendaki Allah’.” Tiap-tiap umat mempunyai batas waktu tertentu (ajal). Apabila telah datang ajal mereka, maka mereka tidak dapat mengundurkannya barang sesaatpun dan tidak (pula) men-dahulukan(nya).”
Dua ayat di atas memberi kesan bahwa istilah al-ajal dipakai untuk menunjukkan waktu berakhirnya sesuatu, atau menunjukkan bahwa setiap sesuatu pasti ada masa berakhirnya seperti berakhirnya usia manusia, batas berakhirnya perjanjian, hutang piutang dan lain sebagainya. Tidak ada yang langgeng dan abadi kecuali Allah SWT sendiri.
Kata atau istilah al-dahr yang berarti waktu, dalam al-Qur’an diulang sebanyak 2 kali, yaitu: QS. al-Jasiyah/45:24, QS. al-Insan/76: 1, “Bukankah telah datang atas manusia satu waktu dari masa, sedang Dia ketika itu belum merupakan sesuatu yang dapat disebut?”
Ayat di atas, menunjukkan bahwa kata al-dahr digunakan untuk waktu saat berkepanjangan yang dilalui oleh alam dalam kehidupan dunia ini, yaitu sejak diciptakan-Nya sampai punahnya alam sementara ini. Maksudnya bahwa segala sesuatu dahulunya pernah tiada, dan bahwa keberadaannya menjadikan ia terikat oleh waktu (al-dahr).
Jadi, sejak adanya diciptakan alam semesta ini waktu telah ada. Dan secara otomatis mengikat kita. Maka, adanya waktu memanglah sangat penting bagi kehidupan manusia di muka bumi. Sebab, segala sesuatu, terutama mengenai batas adanya alam semesta ini pun ditentukan oleh waktu. Jadi, jika tidak adanya waktu, mungkin kehidupan ini tidak akan berjalan dengan baik. Sistem berjalannya kehidupan tidak akan rapih dan mungkin tidak akan beraturan.
Seperti halnya diri kita yang sedang mengerjakan tugas. Tugas tersebut tentu diberi batasan waktunya bukan? Maka, ketika kita tidak menggunakan waktu itu, alias menghilangkan waktu, maka kemungkinan besar tugas itu tidak akan selesai sesuai waktuya. Bisa lebih cepat, bisa juga lambat.
Bayangkan saja jika dunia ini tidak ada waktu. Pergantian siang dan malam mungkin menjadi tidak beraturan. Dan ini berpengaruh besar pada kehidupan makhluk hidup di muka bumi. Wallahu ‘alam.
sumber: islampos.com